Post-grunge (post- = pasca-; sesudah) adalah sebuah genre musik
yang muncul tidak lama setelah genre grunge menguasai pasar musik
global. Merupakan sebuah turunan dari grunge,
memiliki karakter khas grunge tapi dengan beberapa perbedaan yang
mencolok diantaranya tema-tema lirik yang lebih cerah ketimbang grunge
yang cenderung kelam, dan pemilihan warna suara-suara distorsi yang jauh
lebih mudah dicerna untuk selera radio dan industri. Membuat band-band
post-grunge seperti Foo Fighters, Creed, dan Nickelback diantaranya
menikmati sukses besar secara komersil.
mari kita bahas sejarahnya,
Pada akhir 90-an mulai bermunculan band post-grunge angkatan
berikutnya dengan digawangi Creed dan Matchbox Twenty. Creed sendiri
mencatat prestasi dengan meluncurkan Human Clay, melampaui Frogstomp dalam hal penjualan dan jam tayang, menjadikannya rekor penjualan terbesar setelah Nevermind
milik Nirvana. Beberapa karakteristik dari post-grunge angkatan
sebelumnya pun mulai sedikit ditinggalkan, bermain dengan pola-pola
tempo sedang, tema-tema lagu yang cenderung konvensional, dan tidak
jarang menyentuh ranah romantisme. Kontras berlawanan dengan apa yang
biasa diangkat oleh band grunge aslinya, seperti adiksi, depresi, bunuh
diri, kebohongan publik, dan lain sebagainya.
Memasuki awal 2000 band-band post-grunge ini mengalami penurunan,
ditandai pula dengan bertumbuhnya kelompok-kelompok Boyband dan Hip-hop.
Pada masa ini pula genre-genre pada rock alternatif sudah sedemikian
tercampur satu dengan lainnya, termasuk band-band baru post-grunge yang
banyak mengadopsi pop punk dan nu metal ke dalam musiknya, sehingga
istilah “post-grunge” menjadi kurang tepat digunakan, alih-alih
“modern-rock” atau “nu-rock”
mulai menggantikan posisi tersebut. Tren ini terus berlangsung dan pada
pertengahan 2000-an generasi-generasi baru post-grunge (walaupun jarang
disebut demikian lagi), seperti Audioslave, Puddle of Mudd, dan
Nickelback adalah beberapa diantaranya yang cukup berhasil menikmati
sukses komersil mereka.
source:wikipedia
mari kita bahas sejarahnya,
1990-an awal hingga pertengahan 1990-an
Bermula pada awal tahun ‘90-an, rock alternatif yang sudah menggeliat dari tahun ‘80-an mulai mendapat tempat di hati pasar, membuat label-label besar tertarik dengan jenis musik ini. Selain britpop, grunge adalah salah satu genre dari rock alternatif yang populer kala itu. Dan grunge secara mengejutkan meledak cepat di pasaran global, menggeser takhta yang diduduki oleh hair-metal/glam-metal (lain dengan glam-rock) sebagai genre populer saat itu. Beberapa band punggawanya yaitu Nirvana, Alice in Chains, Pearl Jam, dan Soundgarden. Lantas memasuki pertengahan ‘90-an, meninggalnya Kurt Cobain serta beberapa permasalahan tur Pearl Jam menandai mulai turunnya tren grunge kala itu. Sedangkan label-label besar mendatangkan kontrak dengan band-band yang memiliki karakter hampir serupa dengan band-band grunge populer, sehingga bermunculanlah band-band yang berasal dari luar Seattle. Tercatat beberapa nama diantaranya Bush, Collective Soul, Candlebox, Live, Silverchair, dan tidak didominasi laki-laki saja, seorang seniman solois multi-platinum Alanis Morissette pun, berdiri tegak di dalam barisan yang baru ini.
Pemuncak catatan angkatan pertama ini adalah Frogstomp dari
Silverchair, tercatat dalam sejarah sebagai multi-platinum hit, dan
akhirnya membantu pengategorian post-grunge menjadi dua kelompok besar;
yakni mereka yang muncul sebelum Frogstomp, dan mereka yang muncul setelahnya.
Akhir 1990-an
Awal 2000-an hingga pertengahan 2000-an
2010 hingga sekarang
Memasuki 2010-an beberapa band post-grunge yang muncul dan masih memegang teguh tradisi post-grunge diantaranya adalah Shinedown, dan Seether.source:wikipedia
0 komentar:
Posting Komentar